2009-09-30
Mencoba Peruntungan Didunia Jurnalistik
HOBI membaca dan menulis yang ada dalam diri gw saat ini, nampaknya berdampak terhadap arah kehidupan gw dimasa datang
Setelah terdepak dari dunia pemerintahan, karena kehabisan kontrak di Dinas Kehutanan Kutai Timur beberapa bulan lalu, dan sempat menjadi staf IT di perusahaan tambang batu bara(mining coal).
Akhirnya, pada 29 Oktober tadi gw mencoba membranikan diri, gw pun kembali melamar di Samarinda Pos atau yang lebih dikenal dengan nama Sapos.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang newspaper ini memang menjadi daya tarik gw, hobi gw yang doyan nulis serta meng'explorekan diri dalam bentuk tulisan membuat gw tak mengalami kendala berarti terjun kedalam dunia jurnalistik.
Setali tiga uang, sesuai minat. gw pun ditempatkan untuk meliput perkemabangan olahraga(sport).
Di kota Samarinda ini, siapa sih yang nggak kenal Sapos, koran yang dikenal masyarakat kota tepian sebagai "rajanya koran Samarinda" ini memang beda dengan perusahaan sejenis yang ada di Samarinda.
Dalam hati gw, gw sangat bersyukur bisa diterima di Sapos. gengsi serta kepercayaan warga Samarinda terhadap Sapos ibarat dua insan yang tak dapat terpisahkan, selalu ada chemistry antar sapos dan pembacanya.
Pemimpin Redaksi Sapos saat ini, Mas Adi Wijaya bilang ke gw pas gw ngelamar.
"Ya kita coba dulu ya, sementara di olahraga dulu sesuai minat, nanti baru aku coba roling, oia sekalian nanti bisa bantu untuk halaman eskul," jelasnya pada gw.
Mendengar kata eskul? senangnya minta ampun gw. didalam hati, gw ngomong. "wauw ini kan cita-cita gw juga semasa sekolah dulu buat liputan tentang pelajar/mahasiswa," ujarku.
Pokonya, mulai dua hari yang lalu, gw punya motivasi tinggi untuk menjadi seorang penulis berita yang baik, ga ada kata males, apalagi bosen dengan hal semacam ini.
"Keep The Spirit, Tak Ada Kata Tidak Dalam Kehidupanku,"
Setelah terdepak dari dunia pemerintahan, karena kehabisan kontrak di Dinas Kehutanan Kutai Timur beberapa bulan lalu, dan sempat menjadi staf IT di perusahaan tambang batu bara(mining coal).
Akhirnya, pada 29 Oktober tadi gw mencoba membranikan diri, gw pun kembali melamar di Samarinda Pos atau yang lebih dikenal dengan nama Sapos.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang newspaper ini memang menjadi daya tarik gw, hobi gw yang doyan nulis serta meng'explorekan diri dalam bentuk tulisan membuat gw tak mengalami kendala berarti terjun kedalam dunia jurnalistik.
Setali tiga uang, sesuai minat. gw pun ditempatkan untuk meliput perkemabangan olahraga(sport).
Di kota Samarinda ini, siapa sih yang nggak kenal Sapos, koran yang dikenal masyarakat kota tepian sebagai "rajanya koran Samarinda" ini memang beda dengan perusahaan sejenis yang ada di Samarinda.
Dalam hati gw, gw sangat bersyukur bisa diterima di Sapos. gengsi serta kepercayaan warga Samarinda terhadap Sapos ibarat dua insan yang tak dapat terpisahkan, selalu ada chemistry antar sapos dan pembacanya.
Pemimpin Redaksi Sapos saat ini, Mas Adi Wijaya bilang ke gw pas gw ngelamar.
"Ya kita coba dulu ya, sementara di olahraga dulu sesuai minat, nanti baru aku coba roling, oia sekalian nanti bisa bantu untuk halaman eskul," jelasnya pada gw.
Mendengar kata eskul? senangnya minta ampun gw. didalam hati, gw ngomong. "wauw ini kan cita-cita gw juga semasa sekolah dulu buat liputan tentang pelajar/mahasiswa," ujarku.
Pokonya, mulai dua hari yang lalu, gw punya motivasi tinggi untuk menjadi seorang penulis berita yang baik, ga ada kata males, apalagi bosen dengan hal semacam ini.
"Keep The Spirit, Tak Ada Kata Tidak Dalam Kehidupanku,"
